15 Quote untuk mengobati Pelara Sakit Hati

15 Quote untuk mengobati Pelara Sakit Hati – Kecewa, terluka, sakit hati, semua orang pernah merasakan hal itu. Kehidupan tak pernah hanya berisi suka. Duka adalah bagian yang tak akan pernah terhindarkan. Seberapa keras pun kita berusaha melindungi diri kita dari pahitnya kehidupan, perasaan manusia adalah sesuatu yang rentan. Setiap interaksi dengan manusia lain berpotensi menghasilkan sesuatu yang ajaib, yang lebih besar dari dunia itu sendiri. Namun bersama itu pula, hadir resiko terjatuh, disakiti, dan dikecewakan. Bagaimana kita menanggapinya akan menentukan akhir bahagia dalam kisah-kisah kita. Kamu yang sedang patah hati harus membaca 15 kata-kata yang juga ditulis oleh orang-orang lain yang patah hati pula. Lalu, petiklah pelajaran dari kata-kata berikut ini.

1. Ashley D. Wallis – Luka yang Menjadi Bagian Diri

“Rasa sakit itu dimulai bertahun-tahun lalu, tetapi aku hidup bersamanya begitu lama sehingga pada titik tersebut aku telah menerimanya sebagai bagian tak terhindarkan dari diriku.” ― Ashley D. Wallis

Kadang-kadang, kita begitu terperangkap dalam rasa sakit sehingga luka tersebut menjadi bagian dari diri kita. Kita lupa cara bahagia tanpa ada sakit di salah satu sisi hidup kita. Rasa itu terus membayangi kita ke mana pun kita pergi, tak terpisahkan. Rasa itu menjelma menjadi kita.

2. Anonim – Hati yang Terlalu Baik

Ketika kamu memiliki hati yang baik: kamu menolong terlalu sering. Kamu terlalu percaya pada orang lain. Kamu memberi terlalu banyak. Dan nampaknya, kamu selalu terluka paling dalam.” – Anonim

Menjadi orang berhati malaikat adalah cita-cita setiap orang. Meski demikian, orang-orang seperti ini adalah yang paling sering terluka. Mereka selalu memberi dan tak jarang tak menerima sebanyak yang seharusnya mereka dapat. Mereka selalu berkorban. Mereka tak pernah berprasangka dan akhirnya sering mendapati kebaikan hati mereka disalahgunakan.

3. Mother Teresa – Paradoks Cinta dan Luka

“Aku telah menemukan sebuah paradoks, jika kamu mencintai sampai kamu merasa sakit, tak akan ada lagi rasa sakit yang tersisa, hanya ada cinta.” – Mother Teresa

Mencintai tanpa mengharapkan balasan adalah jenis cinta yang paling membebaskan. Cinta tanpa syarat mungkin akan terasa berat pada awalnya. Kamu hanya memberi, walau mungkin tak pernah menerima. Tapi semakin lama kamu berada dalam ini dan semakin ikhlas hatimu menanggapinya, rasa sakit itu akan sirna tergantikan oleh rasa cinta yang membanjirimu kemana-mana. Lalu kamu tak akan bisa lagi terluka karena hatimu ikhlas dan penuh cinta.

4. Lisi Harrison – Air Mata

“Satu per satu, tetes air mata terjatuh dari matanya seperti pada lini perakitan di pabrik – terkumpul, terjatuh, meluncur… terkumpul, terjatuh, meluncur… setiap butirnya mengenang sesuatu yang hilang darinya. Harapan. Kepercayaan. Rasa percaya diri. Kebanggaan. Keamanan. Iman. Kemerdekaan. Kebahagiaan. Keindahan. Kebebasan. Keluguan.” – Lisi Harrison

Ketika luka itu terlalu dalam dan tangisan menjadi terlalu sering, air mata membanjir seperti diproduksi di pabrik. Terbentuk, terjatuh, mengalir menuruni pipi. Begitu berulang-ulang bagai diproduksi mesin yang tak kenal lelah. Namun berbeda dengan produk-produk pabrik yang generik, seragam, dan seringkali tanpa makna. Setiap tetes air mata yang terjatuh memiliki maknanya sendiri-sendiri. Sebulir untuk harapan yang telah padam digantikan kekecewaa. Sebulir lagi untuk kebanggaan yang runtuh menyisakan malu. Sebulir lagi untuk iman yang padam dan meninggalkan keraguan. Setiap tetes yang terjatuh melambangkan kehilangan. Seperti sebuah pemakaman untuk hal-hal yang pergi.

5. Mahatma Gandhi – Ijin Melukai

“Tak ada yang bisa melukaiku tanpa ijin dariku.” –  Mahatma Gandhi

Kamu tak bisa mengatur bagaimana dunia bekerja dan mencegah orang-orang lain mengatakan atau melakukan hal buruk padamu. Tapi, kamu bisa menolak hancur dan sakit hati karena tingkah mereka. Kamu bisa memilih menjadi kuat sehingga luka tak lagi membuatmu sakit. Kamu bisa menjadi individu yang tegar yang menolak sakit hanya karena perbuatan orang lain. Jangan ijinkan mereka membuatmu sedih.

6. Anonim – Bertahan atau Pergi?

“Jika mereka terus-menerus melukaimu, cintai mereka dan bertahanlah atau cintai dirimu sendiri dan pergilah.” – Anonim

Terlalu sering kita membiarkan diri kita terluka atas nama cinta. Padahal, cinta seharusnya membebaskan dan membahagiakan. Rasa cintamu pada mereka mungkin akan membantumu bertahan walau terus-menerus dilukai. Tapi cinta yang paling mutlak adalah cinta terhadap diri sendiri. Dan jika kamu mencintai dirimu sendiri, maka pergilah, tinggalkanlah orang-orang yang tak berhenti memberimu lara.

7. Dalai Lama – Setidaknya, Jangan Melukai

 

“Tujuan utama hidup kita di dunia ini adalah untuk membantu yang lain. Dan jika kamu tak bisa membentu mereka, setidaknya jangan sakiti mereka.” Dalai Lama

Seberapa suksesnya pun hidupmu, rasanya akan selalu ada yang kurang ketika kamu tidak memberikan dampak baik pada orang-orang di sekitarmu. Manusia adalah makhluk sosial, terlahir untuk saling mendukung satu sama lain. Jika kamu masih belum bisa menjalankan peran ini, setidaknya berusalah untuk tidak melukai sesamamu.

8. Ramshackle Glory – Mencintai dan Melawan

“Hatimu adalah sebuah otot yang seukuran dengan kepalan tinjumu. Teruslah mencintai, teruslah melawan. Dan bertahanlah, bertahanlah untuk tetap hidup.” Ramshackle Glory/Dalia Shevin

Memperjuangkan segala sesuatu yang kamu percayai dan terus gigih hingga kamu menang seringkali sulit. Kamu akan sering terluka, gagal, dan kecewa. Tapi untungnya, hatimu tidak terbuat dari kaca yang akan pecah berkeping-keping ketika terjatuh. Hatimu terbuat dari otot dan darah dan ukurannya sama besarnya dengan kepalan tinumu: semakin kuat kamu melawan, semakin kuat hatimu bertahan. Jangan putus asa walaupun hari ini rasanya segalanya berat. Kamu bisa bangkit lagi. Kamu bisa melawan lagi dengan hasrat yang terus membara untuk mewujudkan cita-citamu. Suatu hari nanti semuanya akan baik-baik saja jika kamu terus menolak kalah.

9. Bob Marley – Orang-orang yang Berharga

“Pada faktanya, setiap orang akan menyakitimu. Kamu hanya harus menemukan orang-orang yang berharga untuk menanggung derita karena mereka.” – Bob Marley

Sebaik apapun hubungan kita dengan seseorang dan sesempurna apapun orang tersebut, akan selalu ada saat ketika kita saling mengecewakan atau melukai. Begitulah setiap dinamika hubungan dan kehidupan. Ada kalanya semua terasa sempurna, ada kalanya kita berdiri di persimpangan jalan atau bahkan harus berkelahi berhadapan. Yang harus kamu lakukan hanyalah memastikan bahwa kamu memilih orang-orang yang tepat. Menjadi sakit hati karena seseorang yang berharga akan terasa indah pada waktunya. Sisanya, yang menyakitimu tapi pernah memperlakukanmu dengan benar, tak pernah sungguhan mempedulikanmu: tinggalkan saja.

10. Alaric Hutchinson – Evolusi Kesadaran

“Hubungan percintaan adalah sebuah batu pijakan untuk evolusi kesadaran kita. Setiap interaksi yang kita lakukan, baik itu ebuah kegembiraan maupun kontras, mengijinkan kita untuk belajar lebih jauh mengenai siapa diri kita dan apa yang kita inginkan dalam rentang hidup ini. Mereka membawa kita pada greater alignment… selama kita terus maju dan tidak lekat pada luka, kemarahan, atau perasaan menjadi korban.”― Alaric Hutchinson

Setiap romantika, baik abadi maupun sementara, indah maupun penuh lara, punya perannya masing-masing dalam membantu kita dalam tumbuh dan meraih kesadaran yang lebih tinggi. Dengan setiap interaksi pada hubungan yang kita jalani, kita menjadi semakin mengenal diri kita, hal-hal yang membuat kita bahagia, hal-hal yang melengkapi. Kuncinya hanyalah terus menerjang maju dan tak terjebak dalam keterpurukan luka fana yang ditimbulkan cinta.

11. Michael J. Fox – Belajar dari Kehilangan

“Akan selalu ada kegagalan. Dan akan selalu ada kekecewaan. Dan akan selalu ada kehilangan. Tapi rahasianya adalah belajar dari kehilangan dan menyadari bahwa tak satupun dari lubang-lubang tersebut yang hampa.” – Michael J. Fox

Kehilangan selalu menjadi sebuah tragedi yang membuat berat untuk terus melangkah maju. Begitu pula dengan kegagalan. Namun, hal-hal tersebut tak terhindarkan dalam hidup. Kita tak bisa mengelak darinya. Yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa ruang hampa yang ada di hati kita karena kehilangan sebenarnya berisi pelajaran yang berharga. Dan pelajaran-pelajaran tersebut suatu hari akan menggenapi kita.

12. Kurt Vonnegut – Dewasa Adalah Kecewa

“Kedewasaan adalah kekecewaan pahit yang tidak ada obatnya, kecuali jika tawa bisa dikatakan sebagai obat.” – Kurt Vonnegut

Menjadi dewasa adalah menyadari bahwa dunia bukanlah sekedar mimpi-mimpi penuh warna seperti yang selalu dibayangkan ketika masih muda. Tak semua cita-cita bisa diraih, tak ada keajaiban seperti dalam kisah-kisah fiksi. Menjadi dewasa berarti kecewa karena memahami bahwa seperti itulah cara kerja dunia: sebuah realita. Dan kekecewaan ini tidak ada obatnya, melainkan hanya dengan menertawakan hal-hal pahit yang terjadi dalam hidup kita dan terus melangkah menjalaninya.

13. Bright Eyes – Hujan dari Matamu Menumbuhkan

“Matamu haruslah menciptakan hujan jika kamu ingin tumbuh” —  Bright Eyes

Seringkali kita harus menangis dahulu untuk bisa bahagia. Tanpa ada duka yang memberi kita pelajaran, kita tak akan pernah benar-benar memahami dunia. Tangis mengajarkan kita syukur. Kegagalan mengajarkan kita usaha. Menempa dengan derita mungkin memanglah cara hidup mendewasakan manusia. Hingga pada akhirnya, kita tumbuh menjadi sesorang yang matang dan handal dalam bernavigasi mengarungi hidup, menjelajahi dunia.

14. Dee Lestari – Hidup Adalah Sinema

“Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.” ― Dee Lestari

Seaneh-anehnya sebuah film, kehidupan manusia adalah kisah yang jauh lebih kompleks dan tak terduga. Segala sesuatu bisa terjadi di dalamnya. Yang menakutkan, segalanya nyata. Semua rasa sakit dan semua luka adalah sungguhan, bukan sekedar sandiwara. Dan bahkan ketika kita tak sangup lagi, kita tak bisa minta pemeran pengganti meringankan beban kita.

15. Something Corporate – Menikahi Peran

“Kamu menikahi sebuah peran dan kamu menyerahkan jiwamu hingga kamu hancur berantakan.”- Something Corporate

Salah satu kesalahan terbesar dalam hidup adalah berusaha menjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan jiwa kita. Semenjak lahir, kita diajarkan bahwa suatu hari nanti kita harus menjadi sesuatu: seorang istri, seorang pekerja, seorang profesional, seseorang yang bisa dibanggakan. Tak jarang kita tidak mendengarkan kata hati bahwa peran-peran yang tengah kita kejar bukan kehidupan nyata seperti yang kita inginkan. Karena itulah, banyak dari kita yang merasa hampa, merasa tidak nyata. Kita pun menjadi sekedar satu titik dalam sebuah statistik, satu angka tanpa makna, satu pemeran tanpa jiwa. Kita hancur berantakan dan tak tahu bagaimana kembali menyatukan keping-keping jiwa kita.

Semoga kelimabelas quotes patah hati tadi bisa menginspirasimu dan membuatmu tidak galau lagi!